Tombak Publik.
Suara terbuka Ketua Umum LSM Tunggal Panaluan meminta kepada Presiden Ir. H. Joko Widodo agar mau menegakkan hukum yang berkeadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia mengatakan, menurut logika sehat, semua yang terjadi di salah satu Negara, baik buruknya kinerja dari jajaran pemerintah adalah kehendak pemimpin di Negara tersebut apalagi terkesan mempertahankan keberadaan mereka untuk tetap berada diposisinya itu.
Dia menjelaskan, menurutnya Lembaga Negara seharusnya tidak meresahkan, sebab Negara menjamin keamanan dan ketertiban serta kesejahteraan segenap warga Negara. kalau ternyata malah Lembaga Negara membuat resah, lantas apa yang kita banggakan dari Negara itu. ucapnya nada bertanya.
Dia menambahkan, seperti halnya kepolisian. dalam kasus yang dilaporkannya, yang sudah dilaporkan ke Kapolri juga masih dipermainkan oleh anggota Polri yang harus disebut oknum. kalau tidak menyebut kata oknum, dikhawatirkan akan berisiko seperti yang pernah viral yang terjadi kepada Najwa Sihab.
Ada Jendral Polisi mantan Kapolda Sumbar yang menjual sebagian barang bukti hasil tangkapan Narkoba yang lagi Viral, juga ada masalah Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan warga karena Gas Air Mata. Ada penyerangan Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar Medan dan ada lagi penembakan dibagian leher yang menewaskan warga di Labuhan Belawan yang dalihnya mengatakan terjadi karena korban melawan sehingga pelatuk tertarik dan pistol meletup, dan ada lagi berita yang lagi Viral tentang Pelecehan Terhadap Pelapor, yang dimana Pelapor tersebut seorang Wanita Atau Perempuan yang pelecehan tersebut dilakukan oleh Kapolsek Pinang atas nama Iptu M Tapril yang telah menyetubuhi Pelapor secara paksa di salah satu hotel. Kenapa orang yang melaporkan kemelut persoalan yang dihadapinya malah sebagai aparat yang mengaku mengabdi kepada Negara malah mengambil kesempatan untuk memuaskan nafsu birahinya yang semakin terang menggambarkan bahwa kesannya seolah setiap warga yang meminta keadilan harus lagi memberi sesuai kemampuan yang ada pada dirinya yang seolah kita kembali ke era Kolonial Belanda, dimana segala sesuatu yang berurusan dengan aparat harus ada imbalan atau timbal baliknya, kalau keadaan seperti itu, apakah Negara kita ini masih bisa diakui sebuah Negara yang sesuai perkembangannya yang malah seakan semakin meresahkan, tuturnya dengan nada bertanya.
Dia menyampaikan "saya sangat berharap kepada pemerintah khususnya kepada bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo yang kami banggakan. agar mendengarkan suara kami sebagai anak bangsa, agar bapak Ir. H. Joko Widodo membentuk Lembaga Baru yang fungsinya untuk menangani persoalan hukum ditengah-tengah masyarakat, Lembaga Baru yang Independen yang anggarannya sesuai kinerja anggota dalam lembaga tersebut dan dengan sanksi yang keras terhadap petugas di lembaga tersebut, agar tercapai keadilan yang di cita-cita kan oleh kita semua. ujarnya menguraikan berharap kepada Presiden Ir. H. Joko Widodo melalui media ini.
"Dan seperti yang kita ketahui, baru saja bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo mengundang seluruh Kapolres serta Kapolda seluruh Indonesia. yang menjadi pertanyaan, apa tujuan kemarin itu pak Jokowi mengundang Kapolres dan Kapolda kumpul di Jakarta, apakah bukan untuk menyampaikan perihal penindakan tegas terhadap aparat jika masih ada yang menyimpang. atau kah itu kemarin hanya acara syukuran, kenapa tidak ada perubahan, artinya Kita Ini Diharuskan Ada Lembaga Baru ya, ucapnya lagi dengan nada bertanya.
"Saya sampaikan Harapan Suara Terbuka ini, agar bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo sebagai pemimpin Negara ini, agar mengetahui seperti apa situasi Negara yang dipimpin oleh beliau dalam penilaian rakyatnya yang salah satunya kami ini, kami disini juga dengan bercampur rasa takut menyampaikan apa yang kami rasakan didalam hati kami yaitu, yang sangat kami rasakan saat ini adalah keresahan yang sangat besar yang seolah olah kami sedang dikepung bandit-bandit yang mengatasnamakan Negara, ini saya sampaikan terbuka secara khusus buat bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo dan berharap bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo
mau mendengar dan memberikan perhatian khusus." katanya dengan nada berharap.
(RTP).