Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Polres Taput Lakukan Olah TKP Terkait Kebakaran Pasar Tradisional Tarutung

Tombak Publik.
Pasar tradisional Tarutung mengalami kebakaran dan menghanguskan 256 Unit Kios di dalam balairung, 198 Unit Kios diluar balairung dan 200 unit Undung-undung (Tempat pedagang yang dibuat dari atap plastik atau terpal) beserta isinya ludes terbakar.

Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, SH, S.I.K melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing menjelaskan, saat ini olah TKP awal sedang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Taput.
Rencanya hari ini, Tim labfor (Laboratorium Forensik) Polda Sumut akan turun ke Taput yang turut melakukan oleh TKP membantu Tim Inafis Polres Taput.

Untuk hasil interogasi dari beberapa orang saksi pada saat peristiwa terjadi antara lain yaitu Midian Situmorang dan Salomo Silaban. Mereka menerangkan melihat api membubung ke atas besumber dari dalam pasar.

Selanjutnya mereka memberitahukan kepada orang-orang yang masih berada di sekitaran pasar tersebut, kemudian langsung menghubungi pihak kepolisian dan pihak Damkar Pemkab Taput.

Setengah jam kemudian pihak kepolisian, dan mobil Damkar tiba di lokasi.
2 Unit mobil Damkar berusaha memadamkan api, namun terkendala karena api telah merambat luas, itu dikarenakan kios didalam pasar rapat padat dan hampir seluruhnya terbuat dari bahan kayu.
Damkar menambahkan unit bantuan dari kecamatan lain, antara lain seperti dari Kabupaten Toba dan Kabupaten Humbahas dan mobil Water Canon Polres Taput.

Sekitar pukul 02.15 dini hari, barulah api bisa dijinakkan dan untuk mencegah agar api tidak semakin meluas, 2 unit alat beratpu diturunkan untuk merobohkan beberapa kios supaya penyebaran api bisa dibatasi sehingga api tidak menjalar ke kios kios yang lain.

Untuk saat ini tempat kejadian sudah dipasang police line guna mengawasi keluar masuknya orang-orang, mencegah upaya adanya niatan merusak TKP awal untuk bahan penyelidikan atau olah TKP.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian material di perkirakan mencapai Milliyaran Rupiah.

(Jahara Sihite).