Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Viral Vidio Pria Yang Merasa Laporannya Diduga Dipermainkan Oknum Penyidik

Tombak Publik.
Vidio dugaan mempermainkan kasus oleh oknum penyidik kembali viral, kali ini didalam vidio itu terjadi di Polrestabes Medan. Dalam vidio dikutip ucapan wanita tersebut, Uang saya dimakannya 5 Juta. Sikit-sikit bapak harus ngasi duit kesini, bapak harus nyorong duit kesana, biar jalan berkasnya.

Terkait vidio tersebut redaksi tombakpublik.com telah mengirimkan vidio itu mencoba mengkonfirmasi kepada Kapolresta Medan via Whatsapp, pada Minggu (18 September 2022) sekira Pukul 12.00 WIB. Namun Kapolresta Medan hingga saat ini belum memberikan tanggapan terkait vidio viral tersebut yang merupakan oknum didalam vidio itu disebut bertugas di Satuan Polrestabes Medan.
Dalam vidio viral itu memperlihatkan kekesalan dan rasa kecewa seorang wanita dan pria yang diduga suami istri mendatangi penyidik dan menuntut terkait laporannya yang diberhentikan atau di SP3.

Nada kesal juga terdengar dari pria itu yang mengatakan Naik pangkat pula itu, naik pangkat. Naik pangkat dia. Dan kemudian pria itu tampaknya berusaha diredam amarahnya, kemudian pria itu menjelaskan kasusnya kepada personil lain yang ada diruangan itu.

Vidio itu diunggah oleh akun Kailass Raghawa istri dari pelapor. Selain vidio tersebut, Kailass Raghawa juga membuat pernyataan dalam postingannya yang meminta agar oknum penyidik yang demikian supaya dipecat.
Dan dalam vidio itu juga terdengar jelas wanita tersebut dengan nada kesal mengatakan, Sikit-sikit sorong duit pak.... sorong duit bu, biar jalan berkasnya.
Harusnya bapak itu memihak kita yang benar, bukan memihak yang salah. Masak yang salah yang uda tersangka dilindungi dibebasin. Kita yang melapor kita benar, surat kita semua lengkap lo pak.
Asal kita telepon, katanya apa....?? sabar ya bu, sabar ya pak lagi di proses, tiba-tiba ditutup. Kita tau ini ditutup dari mana tau pak, dari pelaku tersangka yang dilaporkan ini.
Dalam hal ini, vidio viral tersebut banyak mendapat tanggapan atau komentar dari netizen, ini beberapa komentar netizen yang kami kutip ;

Aswad : tolonglah ditegakkan polisi yang salah itu langsung pecat aja, tolong pak Kapolri.

Gatot Dwi Hertanto : Jika pihak oknum polisi meminta uang 5Juta dengan alasan untuk proses itu jelas tidak benar, oknum polisi bisa diperkarakan.

Firma Silitonga : Usut tuntas tikus tikus busuk.

Hidayat Nasution : Semoga jadi atensi pak Kapolri Listyo Cq Kapoldasu, untuk menindak anggotanya yang berengsek menyalahgunakan jabatan.
Atas vidio viral tersebut Ketua Umum LSM Tunggal Panaluan berpendapat, "Sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Kapolri, Yang berani mengkritik polisi lebih keras itu adalah sahabatnya Kapolri.

Jadi saya sebagai sosial kontrol meminta kepada seluruh masyarakat jangan lagi takut merekam menyebarkan perilaku oknum aparat atau perangkat daerah lainnya dengan dalih takut dipidana dengan alasan pelanggaran UU ITE.
Selagi yang anda rekam dan sebarkan itu ada unsur tindak penyimpangan didalamnya jangan lagi takut. Terkecuali anda merekam dan menyebar ketelanjangan itu lah yang bisa terjerat hukum.
Sebab segala UU dibentuk untuk membatasi perilaku jahat atau untuk menindak pelanggaran bukan untuk membungkam.

UU bukan untuk membungkam peristiwa pelanggaran yang dilakukan oleh oknum atau kelompok siapapun (UU bukan siasat upaya mencekal supaya tidak tersebar tidak diketahui publik).

Jadi di tahun ini, 77 Tahun kita merdeka, semoga tegas nyata aparat penegak hukum dinegara kita harus dan wajib berbenah. Dan juga diharapkan kepada bapak Kapolri agar juga mengeluarkan himbauan bahwa agar setiap masyarakat bisa bebas mengambil rekaman di Polsek atau di Polres, karena selama ini masyarakat hanya berani merekam dan memviralkan oknum Polantas nakal yang dijalan saja, karena masyarakat merasa yang menurut mereka jalan raya itu saja ruang publik atau ruang terbuka yang bebas merekam, padahal kantor polisi juga milik publik yang juga dibangun dari anggaran negara yang sama halnya jalan raya adapun juga dibangun dari anggaran negara.

Polri itu mewakili negara dalam hal penegakan hukum ditengah-tengah masyarakat melalui Kapolri yang dihunjuk oleh Presiden, artinya Polri adalah satu institusi yang mulia. Dan mulia itu berarti sama sekali tidak tercemar oleh apapun. Maka untuk menjaga nama baik Polri diharapkan ketegasan pimpinan satuan dan pimpinan tertinggi". Ucapnya.

(Red).