Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Lebih Kurang Satu Bulan, Permukiman Warga Di Rendam Banjir

Tombak Publik.
Ribuan rumah di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan masih terendam banjir, aktifitas masyarakat nyaris putus, stok sandang pangan dan kesehatan warga dipertaruhkan.

Ditambah lagi minggu ini berlanjut diguyur hujan yang mengakibatkan ribuan rumah di Kelurahan Besar - Kecamatan Medan Labuhan terendam banjir, seperti di pemukiman warga di Griya I Blok 4, Komplek BTN TNI AL, perumahan Mega Martubung Asri tampak terendam banjir yang tak kunjung surut, Senin (12/12/2022).

Dan akibat banjir tersebut tak ayal hewan hewan liar dan hewan berbisa masuk ke beberapa rumah warga, seperti katak, lipan, kelabang, ular dan lainnya.

Warga juga tampak terkendala untuk menjalankan aktivitas sehari-hari yang disebabkan tingginya debit air, sehingga menyulitkan warga untuk melintasi jalanan yang menutupi saluran parit dan tidak jarang terlihat banyak kendaraan yang mogok karena terpleset masuk ke jalur parit.

Dan aktivitas sekolah pun terhenti, karena anak didik tidak ada yang hadir di sekolah yang terpaksa harus libur beberapa hari belakangan ini.

"Baju pun gak kering kering pak,apa lah yang mau kami pakai, mau nyuci pun tidak bisa karna kamar mandi terendam banjir," ungkap beberapa warga.

"Anak anak kami pun jadi jatuh sakit karena kerendam banjir, masuk angin dan kaki kami pun gatal gatal" ujar seorang ibu dengan raut wajah kesal.
Warga memgeluhkan masih banyaknya drainase yang tersumbat bahkan tidak berfungsi sehingga genangan air akibat hujan sama sekali tidak mengalir.

Warga sangat berharap agar Pemko Medan menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah banjir tersebut, berharap dapat mengatasi genangan banjir walaupun dalam situasi curah hujan yang tidak menentu.

Barang berharga milik warga seperti lemari, barang elektronik dan yang lainnya menjadi rusak akibat rendaman air banjir.

Tak sedikit jumlah warga yang terpaksa mencari tempat pengungsian ke tempat keluarganya, namun kebanyakan yang masih tetap bertahan dirumahnya karena tidak mempunyai kekuarga yang dekat untuk mengungsi sementara waktu.

(S. Siburian).