Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Kota Medan Di Genangi Air Banjir

Tombak Publik.
Hujan mengguyur Kota Medan sejak Jumat sore hingga saat ini, Sabtu (19/11/2022) Pukul 01.00 WIB. Mengakibatkan sejumlah kawasan di Kota Medan terendam banjir dan arus Lalulintas macet. Bahkan banyak pengendara yang terjebak akibat banjir.

Beberapa ruas jalan yang tergenang banjir yaitu Jalan Ahmad Rifai, Jalan KH Zainul Arifin, Jalan Hasanuddin, Jalan Sei Mencirim, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Abdullah Lubis, Jalan Sunggal, Jalan Gatot Subroto, Jalan Asrama.
Bahkan beberapa jalan, ketinggian debit air mencapai lutut, seperti di Jalan Sunggal menuju Jalan Gatot Subroto, persisnya di dekat Komplek Tomang Elok Sei Kambing.

Banyak pengendara sepeda motor, mobil, becak bermotor hingga angkot yang terpaksa berhenti karena mogok.

Banjir yang cukup parah juga terjadi di Jalan Sei Mencirim menuju Jalan KH Wahid Hasyim.
Tingginya banjir membuat sejumlah rumah yang berada di kawasan tersebut tak luput digenangi air banjir.

Kendaraan yang lewat banyak yang memilih putar balik mencari jalan alternatif lainnya.
Namun beberapa pengemudi nekat menerobos banjir hingga kemacetanpum terjadi aibat dari kenderaan yang mogok, terjadi tepatnya di sepanjang Jalan Gatot Subroto mulai dari depan Lotte Grosir.

Tampak beberapa titik ruas jalan di Kota Medan sama sekali tidak dapat dilalui oleh pengendara karena volume airnya yang cukup tinggi.
Juga seperti di Jalan Dr  Mansyur tepatnya di depan Universitas Sumatera Utara (USU).

Pantauan awak media tombakpublik.com,  kondisi saat ini di Taman Maharani yang sedang ada proyek Pembangunan Tanggul, ketinggian air hampir mencapsi bibir sungai yang seketika memungkinkan terjadinya air  naik meluap ke jalan seperti halnya yang terjadi 4 bulan lalu. tepatnya di Simpang Aloha Medan Labuhan. 

Namun saat ini sudah ada didirikan Posko dari pihak Kelurahan dan Kecamatan yang mengantisipasi menghindari kemungkinan Tanggul jebol.

Dihimbau kepada warga agar tetap waspada dan agar tidak menimbulkan korban.

(S. Siburian).