Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Warga Martubung Keluhkan Jalan Licin Dan Berdebu

Tombak Publik.
Dalam meningkatkan pembangunan dibidang infrastruktur, pemerintah kota Medan selalu berupaya untuk memperbaiki dan membangun bagunan yang Bermanfaat bagi warga kota Medan misalnya Pembagungan Fisik Medan Islamic Center (MIC) dan  Danau Retensi yang dipersiapkan untuk mengatasi banjir  yang sangat didambakan  warga kota Medan khususnya warga medan utara salah satu yang menjadi sorotan adalah pembangunan MIC yang menelan biaya anggaran yang digunakan tidak sedikit  yakni Rp 393 miliar lebih. MIC Tidak hanya sebagai tempat untuk belajar agama Islam, kehadiran MIC juga diharapkan dapat menjadi penopang sebuah wilayah untuk maju dan berkembang.        

Pembangunan Medan Islamic Center (MIC) dan Retensi Danau Laguna sangat menggembirakan bagi masyarakat Sumatera Utara Terkhusus Masyarakat Kota Medan, tetapi dengan adanya proyek pembangunan  tersebut menimbulkan keresahan bagi pengguna jalan dan warga selama proyek berlangsung ditambah dengan Penimbunan yang dilakukan Pihak Belawan Indah (BI) yang direncanakan membangun perumahan tepat di depan MIC, dimana setiap hari truk-truk pengangukut material terlebih Truk penimbunan tampa penutup lalu lalang yang mengakibatkan jalan banyak abu terbawa ban truk proyek apabila hujan akan mengakibatkan jalan licin dan kalau hari panas mengakibatkan debu berterbangan


Sudah banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakat karena banyak debu yang berterbangan di sepanjang jalan pancing,jalan rawe hingga pajak sore tangkahan hal demikian menjadi kekhawatiran masyarakat berakibat batuk dan ISPA bagi warga dan juga  rawannya kecelakaan bagi pengendara terutama roda dua 
Dari pantauan awak media pada siang hari tepatnya jumat(26/05/2023) dan nampak jelas debu hasil dari pekerjaan proyek ini terlihat mengganggu aktivitas pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat. dan Sabtu Pagi (27/05/2023) sepanjang jalan rawe sangat licin akibat hujan yang turun malam hari. 

Sebagaimana disampaikan salah seorang warga pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan hal tersebut kepada awak media ini, Pengguna jalan tersebut menuturkan bahwa dirinya sangat terganggu atas debu dan licinnya jalan kalau gerimis datang 
"Sangat mengganggu sekali, jika  melewati jalan itu, saya harus tutup mulut lagi meski saya sudah memakai masker, dan mata menjadi perih, dan apabila gerimis jalan licin sekali bahkan banyak dijalan kerikil dan bergelombang sehingga susah mencari jalan untuk dilewati belum lagi pajak sudah buka lengkaplah sudah." 

"Kami mohon kepada instansi terkait agar didengar keluhan kami ini, supaya kami melewati jalan tersebut tidak dirugikan dengan adanya debu yang mengganggu kesehatan," keluhnya. 
Kemudian juga, diungkapkan Dedi pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut, sebagai pengendara motor mengaku cukup terganggu apalagi setiap hari harus antar jemput anak sekolah.
“Harusnya jalan harus dibersihkan dari sisa sisa ban truk agar bisa mengurangi abu. dan yang paling parah kalau ada gerimis bisa saja tergelincir. Sebenarnya kita senang banyak pembagunan di daerah kita ini tapi jangan juga sampai membahayakan pengguna jalan dong,” keluhnya menyampaikan kepada awak media ini, Sabtu (27/05/2023) 

Begitu juga Very Tumanggor Ketua PAC PROJAMIN Medan Labuhuan Mengungkapkan "penanggung jawab proyek juga tidak membersihkan sisa tanah di jalan raya. Tanah yang nyangkut di ban mobil truk dibiarkan tercecer sampai puluhan meter. “Pengelolanya hanya meyiram jalan dekat proyek sedangkan di sepanjang jalan Rawe hingga jalan pancing I jalan tidak diperhatikan,” keluhnya.

Akibat hal ini, maka pengendara yang melintas di jalan tersebut ‘mandi debu’. Bahkan di saat turun hujan, jalan tersebut licin. Sebaliknya, jika musim kemarau, debu berterbangan.

“Kita hanya berharap agar ada pengawasan. Jika sudah melakukan prosedur yang ada, kita sangat mendukung pembangunan di kawasan medan utara,” tutupnya.
Senada disampaikan Siburian Sekretaris LSM TUNGGAL PANALUAN yang juga warga yang bermukim didekat  kawasan Proyek merasa terganggu dengan debu yang melekat di jalan. Ia pun sangat berharap agar pengelola proyek memperhatikan kenyamanan para pengendara.

“Aktifitas proyek sudah berlangsung lama, tapi saya tak pernah melihat sisa tanah di sepanjang jalan dibersihkanatau dikorek,” tuturnya
(Red)