Iklan Semua Halaman

 


{{ date }}
{{ time }}
PERUSAHAAN PERS
PT. PANDLYTRA TAMA MANDIRI

Kayu Di Bongkar Tanpa Izin, Syahbandar Pontianak Dan Polairud Pontianak Kenapa Diam Saja, Tidak Ada Tindakan Apapun. Dugaan Ada Udang Dibalik Batu

Pada saat pembongkaran di Sungai Karawang Teluk Batang Melanau - Kalbar
Tombak Publik.
Berawal dari kerjasama antara pemilik kayu bulat Alex Gunawan (Bertindak atas UD Dunia Mas) dengan Mahmud Efendi Pane yang bertindak sebagai Direktur CV. Malaeka Jaya Perkasa sebagai Transportasi Pengangkutan yang disepakati beroperasi di Kota MedanMedan. 

Setelah terjadi kerjasama antara UD. Dunia Mas dengan CV. Malaeka Jaya Perkasa dalam hal ini  CV. MJP menjalin kerjasama dengan PT. Safira Handalan Mandiri untuk mencarikan pemilik Kapal Tongkang dan PT. Safira Handalan Mandiri mendapatkan pemilik Kapal Tongkang dibawah naungan PT. Kaesfape Jaya Shipping  sebagai pemilik Kapal Tongkang tersebut. 
Setelah penjalinan kerjasama disemua pihak, kerjasama berjalan dengan baik sesuai dengan sebelumnya telah terjalin kontrak antara PT Safira Handalan Mandiri dengan CV.MJP Nomor : 004/DHM-MJP/XI 2022 tanggal 29 November 2022 dari Jetty Sungai Kualan, Kalimantan Barat Ke Pelabuhan Belawan - Sumatera Utara sebanyak ± 2000M³, tetapi dalam perjalanan terjadi trouble ditengah lautan akibat cuaca buruk  dan mesin Black Out, sehingga memaksa kapal putar balik kembali ke arah Muara Kubu pada tanggal 14 Pebruari 2023 dan kapal ditambatkan di Muara Kubu - Kalimantan Barat. 
Selanjutnya pada tanggal 15 Februari 2023, kapal menjalani pemeriksaan mesin dan pergantian Crew sebab Crew sebelumnya dalam keadaan pemulihan akibat cuaca buruk  ditengah lautan dan digantikan Crew baru dan proses ini memakan waktu 2 bulan. 
Berita Lainnya :
Pihak Kaesfape sebagai pemilik kapal menerbitkan Surat Pernyataan pada tanggal 30 Maret 2023 yang bunyinya bahwa TB dan BG sudah siap memberangkatkan kapal, hanya menunggu pengisian BBM saja dan permasalahan yang selama ini timbul sudah beres dan surat terlampir. 

Pada tanggal 05 April 2023, pihak Kaesfape menerbitkan surat, apabila kapal mengalami kerusakan kembali maka 2 x 24 jam pihak Kaesfape wajib dan bersedia mengganti kapal, serta jika kehabisan BBM lagi maka pihak Kaesfape akan bertanggung jawab full untuk mengisi bahan bakar sampai ke Pelabuhan Belawan. 
Dan pada tanggal 17 April 2023, karena keadaan pasang surut, dan masuk musim air rendah, kapal berada di Teluk Nuri dengan  kondisi tongkang kandas. 

Selama stanbay menunggu air pasang, kondisi dikapal Capt dan KKM turun karena suasana Hari Raya Idul Fitri. 
Capt dan KKM turun dan ternyata crew menjual sisa minyak yang ada dikapal sebanyak 15 Ton dan kapal Stanbay dan tidak bergerak sama sekali. 

Selama kapal Stanbay dan pihak PT. Safira Handalan Mandiri sudah berulang kali menanyakan ke pihak PT. Kaesfape Jaya Shipping mengenai keberangkatan kapal tersebut dan menanyakan tanggungjawab mereka. 

Pada tanggal 30 Mei 2023 PT. Safira menanyakan kekantor PT. KAESFA pernah di Batam dan bertemu dengan Haris dan dalam pertemuan tersebut pihak Kaesfape akan memprioritaskan keberangkatan dengan mengurus perpanjangan sertifikat-sertifikat yang sudah mati ke BKI dan Syahbandar akibat lamanya perjalanan. 

Tetapi hingga 2 minggu berlalu, belum juga selesai dengan alasan tidak ada dana dan hanya janji-janji saja untuk memberangkatkan kapal. 

Kemudian PT. Safira dan CV. Malaeka Jaya Perkasa mendatangi kantor PT. Kaesfape pada tanggal 31 Juli 2023 untuk kedua kalinya, dan meminta solusi tentang kapal dan cargo yang ada diatas kapal dan terbitlah surat perjanjian Akta 04 tanggal 5 Agustus 2023, untuk biaya dan kesepakatan penyelesaian kapal tersebut. 

Tetapi intinya adalah pihak Kaesfape tidak bisa menyelesaikan karena terhambat dana Rp 470.000.000 dan dana tersebut atas rincian dari pihak Kaesfape dan pihak Safira meminta bantuan dana kepada pihak CV. MJP untuk membantu permasalahan dana tersebut, dan pada tgl 8 Agustus 2023 memberikan bantuan dana sebesar Rp 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tetapi masih kurang dalam memberangkatkan kapal itu.

Tetapi perlu diketahui bahwa dari pihak pemilik barang masih berada di atas kapal untuk menjaga  barang yang ada diatas tongkang BG. PJE alpa. 

Tetapi pihak UD. Dunia Mas sebagai pihak pimilik barang sudah melaporkan ke pihak kepolisian, PT. MJP dalam hal ini Mahmud Efendi Pane dalam tuduhan penipuan dan penggelapan barang, dengan bukti laporan Nomor : LP/B/913/VII/2023-SPKT/Polda Sumut tertanggal 2 Agustus 2023 atas nama Alex Gunawan.

Ketika awak media meminta konfirmasi kepada Mahmud Efendi tentang laporan ini mengatakan, "kita lihat kronologis kapal  dengan data dan bukti tidak ada niat mengelapkan atau menipu sama sekali, ini kita sudah berusaha membuat jalan yang terbaik kita sudah laporkan ke polisi".
"secara pribadi saya disini difitnah dan nama saya menjadi tercemar sehingga saya tidak terima atas laporan tersebut dan saya akan melaporkan balik UD. Dunia Mas  lke Mabes Polri atas tuduhan yang tidak mendasar".

"Perlu juga diketahui pada saat saya dipanggil sebagai saksi di Polda Sumut, saya sudah menjelaskan dengan detail tetapi kok ngotot sekali ingin menjatuhkan saya disini, disini seolah-olah ingin membunuh karakter saya dan dianggap sebagai penipu".

"Dari kronolohis kapal sudah saya jelaskan kepada pihak Dunia Mas tetapi mereka ngotot melaporkan saya kepada pihak kepolisian, " ujarnya dengan nada kesal. 

Usut punya usut setelah wartawan mengkonfirmasi ke berbagai pihak, baik ke PT Syafira Handalan Mandiri membenarkan kronologis kejadian barang. 

Tetapi saat ini barang sudah dibongkar dari atas kapal diduga atas permintaan pemilik UD. Dunia Mas kepada pihak PT. Kaesfape sebagai pemilik kapal tanpa sepengetahuan dari  CV. Malaeka Jaya Perkasa dan l PT. Syafira Handalan Mandiridi - Sungai Kerawang, Teluk Bahang Melanau - Kalimantan Barat. 

Pembongkaran kayu tersebut tidak memiliki izin dan dalam hal ini Polairud Pontianak yang sudah mengetahui permasalahan ini terkesan diam dan pembiaran, begitu juga dengan pihak Syahbandar yang telah mengetahui sebelumnya, Ada Apa Dengan Pembiaran Ini, dan sementara diduga ada permainan antar instansi.

#Red@